Dieldul’s Adventure
Journal
Chapter IV
Pencarian Staraptor di Danau Verity Part 1
Chapter IV
Pencarian Staraptor di Danau Verity Part 1
“Hah, hah! Seharusnya ada di sekitar sini jalan
menurunnya...” gumamku sambil ngos-ngosan melewati beberapa pohon dan
semak-semak. “Shinx? Beruntung sekali kau punya 4 kaki.”
Shinx menengok kearahku dengan muka yang polos tapi agak
kesal, aku jadi merasa bersalah karena menganggu dia yang sedang mencoba
mengikuti bau air ke Danau Verity yang merupakan hal sulit bagi keluarga
feline. Shinx kembali mencium udara dan menengok kanan dan kiri, ekornya
bergerak gerak lalu langsung berjalan lurus kedepan.
~Apa yang terjadi
sebelumnya ~
“Anak-anak, uhuk!adi siapa yang yang mau mengembalikan
Staraptor , uhuk, itu??” kata asisten professor itu sambil membersihkan jaket
Lab-nya yang penuh noda tanah setelah kami ‘tackle’ bersama-sama.
“Kenapa bukan asisten sendiri??” sahut Sando
“Eh, tak apa! Ikut saja!” Amber protes
“Tap..tapi kita tak tahu dimana letak Staraptor,” keluh si Turka.
“Eh, tak apa! Ikut saja!” Amber protes
“Tap..tapi kita tak tahu dimana letak Staraptor,” keluh si Turka.
Mereka bertiga terdiam
“Ehm, kalau menurutku,Staraptor jatuh di dekat Danau Verity,
ada yang tahu jalan kesana?”
Aku mengacungkan jari, dari dulu aku sering pergi ke Danau
Verity ya..., dari Twinleaf sih tapi mungkin jalannya sama kalau dari Sandgem.
“Sip! Um...”
“Namaku Diel....dul”
“Oke! Dieldul ini Pokeball baru untuk Staraptor!”
“Namaku Diel....dul”
“Oke! Dieldul ini Pokeball baru untuk Staraptor!”
Aku menerima Pokeball tersebut lalu mengangkatnya keatas dan
berteriak
“YOSH!! AYO KITA LAKUKAN HAL INI SHINX!!!”
“SHIIIIIIINXZA!!!”
“SHIIIIIIINXZA!!!”
Lalu kami mengebut ke dalam hutan barulah asisten itu
berseru
“HATI-HATI TERHADAP ANCAMAN ARIADOS!! POPULASI MEREKA SEDANG MENINGKAT TAJAM MUSIM INI!!!”
CKIIIT!!!
Serentak, aku dan Shinx langsung mengerem.
“O..oke... Shinx kita lakukan ini dengan agak tapi tidak
buru-buru ehe...”
Shinx menyeringai dan malah menambah kecepatannya, ia
berhentisebentar di salah satu akar pohon raksasa dan berseru, “Shinx Shinx!!”,
lalu langsung menghilang.
“Weeeah!! Tu..tunggu!!”
~Kembali ke waktu
normal~
Ugh, sekarang aku benar-benar lupa jalan ke Danau Verity.
Tiba-tiba aku teringat pesan asisten professor kalau populasi
Ariados sedang meningkat musim ini.
GLEK. Aku harus hati-hati!
Oke, sekarang dimana Shinx?
“Shinx!!”
“Shingasa!!”
“Shingasa!!”
Aku berjalan kearah suara Shinx
Oh tidak
Jaring Ariados yang sangat besar menutupi jalan yang paling
besar di hutan, celah antara jaring begitu kecil, yang paling besar hanya di
bagian bawah itupun masih ukuran 2 Shinx!
“Gawat, kudengar jaring Ariados itu sangat lengket, tidak
banyak Pokemon yang bisa lepas dari jaring ini. Shinx apa kau tahu jalan
memu...” aku terdiam melihat Shinx melapisi bagian atasnya dengan banyak daun,
lalu yang terakhir daun yang paling besar untuk menutupi kepala sampai
punggungnya.
Setelah badannya penuh daun, ia merayap pelan-pelan melewati
bagian berukuran sedang di paling bawah........... dan berhasil!
“Shinx! Shinx!”
Aku mengangguk, boleh juga idenya. Aku mengambil banyak
daun, melapisinya di atas punggungku, menempelkan beberapa daun di jaring yang
aku lewati lalu....
“Oke, GULP! Ak..Aku siap!” gumamku lalu merayap pelan
pelan...pelan pelan.. pelanpe...
KREK!!
Masih setengah jalan aku langsung terdiam
Shinx juga ikut terdiam dan mulai mencium-cium udara dengan
wajah serius.
“S..Shinx??!! Ad..ada..Ar..Ar.Ar..Aria...Ariados y..ya??”
tanyaku gemetaran.
Shinx segera menggeleng dengan wajah lega tapi aku tetap
saja...
Terdiam...
lalu aku menggerakan kakiku untuk merayap lagi...
Sejauh ini...
lalu aku menggerakan kakiku untuk merayap lagi...
Sejauh ini...
Kretak!!
“Ter...hujiahhuiahsa!! Shi..Shinx.. minggir...” aku kembali
ketakutan
Sangat ketakutan
“Satu....dua......ti.....”
“GYAAAAAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Maka aku langsung berteriak kencang dan merayap keluar dari
jaring Ariados menyyebalkan itu.
“LIGHTNING SPEED TO LAKE VERITY!!!”
Aku langsung berlari dengan kecepatan penuh sambil menutup
mata, untuk informasi yang haruskalian ketahui dulu aku pernah dikejar seekor
ariados sampai aku terpaksa memanjat pohon dan menangis minta tolong. Tiba –
tiba Pokemon menyeramkan itu muncul dari belakangku. Lalu aku jatuh dari pohon
dan langsung berlari ke rumah tetanggaku.
Sambil memikirkan kenangan burukitu ternyata Shinx berseru
keras sambil tertawa dan menunjuk kearah lain
Spontan aku berhenti, lalu ikut tertawa keras , “BWAHAHAHAHAHAHA!!!!”
“Shinx, kenapa tak bilang kalau aku salah jalan?” kataku
sambil tertawa
“Shinxzaa~” kataya sambil mengedipkan matanya.
“Shinx..shinx! Kalau aku tersesat gimana nanti ? Kau ini iseng juga.”
Kamipun tertawa lagi
“Shinxzaa~” kataya sambil mengedipkan matanya.
“Shinx..shinx! Kalau aku tersesat gimana nanti ? Kau ini iseng juga.”
Kamipun tertawa lagi
SHIKA SHIKA, KRESTAK
Aku dan Shinx terdiam. Wajah Shinx membiru lalu menatapku
dengan wajah yang ketakutan.
“Um? Apakah ada Ariados?” tanyaku dengan nada gembira, pasti
Shinx sedang bercanda lagi.
SHIKASHIKSHIKA...... tuk
Perlahan-lahan aku menolehkan kepalaku ke belakang dan
melihat kaki Ardiados dari balik bayangan pohon. Lalu aku kembali meandang ke
depan dan menyadari bahwa Shinx sudah berlari jauh.
“WWE..WE.TU..TUNGGU!! SHINXX!!!”
Maka aku ikut berlari mengikuti Shinx, kali ini kearah yang
benar.
Berlanjut ke Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar