Jumat, 22 Juni 2012

Dieldul's Adventure Journal Chap IV part 3 - Misi Berhasil


Dieldul’s Adventure Journal
Chapter IV part 3
Misi Berhasil

“A..apa itu?!”

Aku mengangkat pandanganku keatas dan melihat sosok bayangan bening dan bersinar melayang diatas danau dan melihat aku dan Shinx.


“Um, halo? Ada yang membuatmu terganggu?” saat aku bertanya kepada wujud aneh itu, ia sudah menghilang dan masuk ke tengah-tengah danau....

Beberapa saat, kami terdiam lalu suaraku memecah keheningan , “Uukay...apakah ia marah denganku yang ingin membersikhan luka di danau?”. Jadi daripada memasukkan kaki ke air, aku mengambil air dengan tanganku lalu segera membersihkan lukaku dan dan mengoleskan cairan dari berry yang Shinx berikan dan menutupinya dengan rumput.

“Baiklah masalah selesai, Pokeball ayo!” aku melemparkan Pokeball ke Staraptor dan menunggu Pokeball itu sampai berhenti bergerak dan mengambilnya dari tanah ( posisiku juga sedang merangkak).

“DIELDUL!!” seru seseorang dari hutan. Itu suara asisten professor yang mengejarku, ketiga anak itu juga ikut mengikutinya.
“Lho, kukira pak asisten dan anak-anak lainnya menunggu disana,”gumamku tapi dengan nada keras.
“Eh, Dieldul bilang apa?” tanya asisten professor.
“Kakiku sakit,” jawabku cuek.

Asisten itu menyadari bahwa aku sedang memegang Pokeball yang ia berikan.
“AAH! Kamu sudah menangkapnya ya?! Hebat! Hebat! Kukira anak bernama aneh sepertimu tidak bisa meangkap poke....”
“Maaf, Pak. Tapi aku tersinggung dan anda sendiri juga tidak pantas menyebutku begitu karena Bapak sendiri yang meminta tolong,” potongku ketus menyadari bahwa si asisten professor itu mengatai namaku.
“Ups, maaf. Ya sudah, ayo kita kembali ke lab!”

Aku mencoba berdiri dan berjalan mengikuti mereka kembali ke lab, menahan rasa perih di kaki yang sudah lebih baik daripada yang tadi. Shinx mendongakkan kepalanya dan memekik kecil, seperti menyanyakan keadaanku. Aku tersenyum dan berjongkok untuk mengelus kepalanya, “Tenang, sudah lebih baik kok .”

“Kenapa , Dul?” sahut Sando dengan nada cuek.
Aku membiarkan Shinx naik ke bahuku, mengambil sepatu dan kaos kaki lalu berdiri dan menjawab pertanyaan Sando dengan nada cuek, “ Nothing ”, lagu pergi melewatinya dan mengikuti asisten professor kembali ke lab.
>.<>.<-:DD->.<>.<
Sesampainya di Sandgem,

Aku berjalan dengan agak pincang mengingat kakiku saja hanya terbalut rumput. Hebatnya, mereka tidak menyadari hal itu, tepuk tangan semuanya. Keluar dari hutan, sosok kakek tua berambut putih dan berkumis berdiri di depan lab sambl membawa koper kerja di tangan kanannya.

Ia terdiam

Lalu koper itu terjatuh dan terbuka, tetapi kakek tua itu terdiam dengan tatapan standar

“PAK HILBURR !!!! KEMARILAH KAU !”

Dan Starly dan Staravia berterbangan kabur dari tempat ini

Asisten yang bernama Hilbur itu menelan ludah lalu segera menghadap kearah Bapak tersebut. Aku tersenyum, Professor Rowan sudah kembali ke Sandgem. 

"Umm, eh, aah, si..silahkan masuk dulu anak - anak..."ajak Pak Hilbur dengan gugup.

Berarti setelah Pak Hilbur menyelesaikan masalahnya dengan professor masalah selanjutnya dimulai, Pokemon Starter kami belum ditentukan dengan resmi.

End of Chapter IV