Minggu, 13 Mei 2012

Dieldul's Adventure Journal Chap II- Perjalanan ke Laboratorium


Dieldul’s Adventure Journal
Chapter II
Perjalanan ke Laboratorium

Sinnoh Route 201 Pt.png

“Narase,narase kokoro no Fanfare~~” gumamku sambil mengendarai skuter. Dorongan demi dorongan dari kakiku yang dialasi sepatu lama-lama membuatku capek... CAPEK GILA!!MENDING AKU JALAN AJA KALI YAK??
“Aduh mak, kok aku cepet banget capek? Ini baru pagi hari padahal.”

Keringat sudah mulai turun di dahiku tiba-tiba aku melihat hal yang tidak kuharapkan
Turunan

“OHNO!!!! TIDAAAAAAAAK!!!!!!!!!”Gyaaaa!!! Gawat! Ini gawat! Aku ga inget ada turunan di jalan ke arah kota Sandgem, turunannya tajam sekali lagi!!

GROTAK!!GETAAK! “ad ad ad ad i i i i ini gi gi gi mama na nge re rerem ny nynynynyaaaa??!!” mulutku mendadak elastis dan ketarik kebelakang kayak mau terbang aja nih mulut, jalanannya ga rata lagi! Skuterku makin cepat turun karena berat badanku dan ditambah dengan berat tasku, 

“Bababababa guguugugu gus, ada adadada ba ababa tutututu......BABAB TUTU NYNYNYYAA GE~E~DUEEUEEE A MAAAT??!!!”

(umm...oke, ga gini-gini juga batunya XDD)

Heaaai!!!Ada batu gede di tengah jalan!! Apa apaan ini! Denah kok menyesatkan sekali??!! Sebelum terjungkal dan geger otak karena tersandung batu aku membelokkan skuterku dengan tajam ke kanan.

“HEEEEAAA!!!”.......... “JANGAN LAGI!!”

Sodarasodara Seperjuangan!! Kaktus kenapa nyasar kesini!!!??!!

GUSRAK!!

Aku merasa ada Starly-Starly Super Deformed mengelilingi kepalaku

>.<>.<-:DD->.<>.<

“Lalalala, akhirnya ketemujuga kota Sandgem~~” aku kembali bersenandung ria dengan senyum lebar sembari membawa skuterku yang sengaja tidak kunaiki. 

Setelah bebas dari kaktus nyasar (untungnya tasku melindungi kepalaku), aku melihat bangunan lab yang kucari. Ternyata denahnya memang menunjukkan jalan pintas ke halaman belakang laboratorium.

“Wa! Amber,Turka! Ayo cepat! Labnya sudah kelihatan!Jangan sampai kita terlihat malas di depan Professor Sinnoh!” seru seorang anak bertopi dengan bagian atasnya yang terbuka dan memiliki gambar wajah Piplup di depannya.
“Sip! Turka ayo cepat!” respon seorang anak perempuan dengan rambut merah
“Aduh..., tunggu dong...” keluh seorang anak gendut dengan bibir atas yang agak mengkerucut ke bawah.

Anak-anak yang bersemangat! Bahkan mereka mirip dengan Pokemon starter Sinno, pikirku
Si anak laki-laki yang memakai baju berkerah rapi.... cocok dengan Piplup
Si anak perempuan yang energetik..... cocok dengan Chimcar
Si anak laki-laki gembul dan agak lambat... cocok dengan Turtwig

Hm..., kalau aku cocok dengan starter yang mana ya~~pikirku dengan santai sambil senyam senyum sendiri. DEG!! Tu, TUNGGU DULU! Jika mereka mendapatketiga Pokemon tersebut... terus aku dapat apa??!!

“Ini berarti pertarungan....”gumamku. Aku memegang kecang pegangan skuter, mempersiapkan kaki lalu....

“MINGGIR SEMUANYAAAA!!!!!!!!!!!!!!!”mulutku berbusa seperti orang rabies, mendorong dengan kecepatanpenuh, menunjukkan gigi-gigi tajam yang baru kusikat tadi pagi, mata merah dan menakutkan!!

Salah perkiraan
 Aku lupa berbelok

Di depanku....

Pohon Oak raksasa

GEDOMBRYANG!!!!!!!!!!!

“Hii... orang macam apaitu?” tanya si anak perempuan.
“Kata ibuku, orang aneh biasanya ada apa-apa dengannya,” jawab si anak laki-laki bertopi dengan nada tajam
Si anak gembul diam saja dengan mata terbelalak.

“Ayo! Kita pergi saja!”
“Yo ayo!”

Aku segera duduk dan bersender di pohon. Rambutku yang diikat ponytail bawah hancur berantakan (yang merupakan hal biasa), Skuterku terbelah 2, resleting tasku terbuka.

“Cih, trainer macam apa itu! Tidak menolong orang lain yang kesusahan...”geramku lalu terdiam, tiba-tiba kegilaanku meledak.... 

“Ahi! Hihihiihi, hahahaa! Uhui, kalau begitu jangan sampai aku ketinggalan.... hahahaay~~”.Aku segera berdiri  dnegan muka macam orang gila belum selesai terapi, mengambil pegangan skuter lalu pergi ke lab~~ “Ngeng~~Ngeng~~xixixixixi”

Semak dibelakang Pohon Oak bererak

“Apa itu?”

Lalu berhenti

“Hahahay, aku pasti sudah gila~~ ngengngeng...”

Semak itu terus bergerak dan muncul sosok Pokemon berwarna biru dengan simbolbintang kuning di telinganya. Melihat diri Diel lalu ikut merasa sedih, ketika ia melihat kebawah matanya terbelalak dengan bagian badan skuter yang sudah patah. Lalu ia bertekad untuk melakukan sesuatu untuk Diel, ia melompat keluar dari semaksemak dan menunjukkan wujud aslinya. Kepala sampai perutnya biru muda lalu kebagian belakang sampai ekor berwarna hitam. Di kedua telinganya serta ekornya ada simbol mirip bintang serta 1 gelang kuning di kaki kanannya. Mata Pokemon mirip anak singa itu berwarna kuning, lalu ia seru dengan nada gembira “Shinx!”.



 End of Chapter II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar