Dieldul’s Adventure
Journal
Chapter II
Perjalanan ke
Laboratorium
“Narase,narase kokoro no Fanfare~~” gumamku sambil
mengendarai skuter. Dorongan demi dorongan dari kakiku yang dialasi sepatu
lama-lama membuatku capek... CAPEK GILA!!MENDING AKU JALAN AJA KALI YAK??
“Aduh mak, kok aku cepet banget capek? Ini baru pagi hari padahal.”
Keringat sudah mulai turun di dahiku tiba-tiba aku melihat
hal yang tidak kuharapkan
Turunan
“OHNO!!!! TIDAAAAAAAAK!!!!!!!!!”Gyaaaa!!! Gawat! Ini gawat!
Aku ga inget ada turunan di jalan ke arah kota Sandgem, turunannya tajam sekali
lagi!!
GROTAK!!GETAAK! “ad ad ad ad i i i i ini gi gi gi mama na
nge re rerem ny nynynynyaaaa??!!” mulutku mendadak elastis dan ketarik
kebelakang kayak mau terbang aja nih mulut, jalanannya ga rata lagi! Skuterku
makin cepat turun karena berat badanku dan ditambah dengan berat tasku,
“Bababababa guguugugu gus, ada adadada ba ababa tutututu......BABAB TUTU
NYNYNYYAA GE~E~DUEEUEEE A MAAAT??!!!”
(umm...oke, ga gini-gini juga batunya XDD)
Heaaai!!!Ada batu gede di tengah jalan!! Apa apaan ini! Denah
kok menyesatkan sekali??!! Sebelum terjungkal dan geger otak karena tersandung
batu aku membelokkan skuterku dengan tajam ke kanan.
“HEEEEAAA!!!”.......... “JANGAN LAGI!!”
Sodarasodara Seperjuangan!! Kaktus kenapa nyasar
kesini!!!??!!
GUSRAK!!
Aku merasa ada Starly-Starly Super Deformed mengelilingi
kepalaku
>.<>.<-:DD->.<>.<
“Lalalala, akhirnya ketemujuga kota Sandgem~~” aku kembali
bersenandung ria dengan senyum lebar sembari membawa skuterku yang sengaja
tidak kunaiki.
Setelah bebas dari kaktus nyasar (untungnya tasku melindungi
kepalaku), aku melihat bangunan lab yang kucari. Ternyata denahnya memang
menunjukkan jalan pintas ke halaman belakang laboratorium.
“Wa! Amber,Turka! Ayo cepat! Labnya sudah kelihatan!Jangan
sampai kita terlihat malas di depan Professor Sinnoh!” seru seorang anak
bertopi dengan bagian atasnya yang terbuka dan memiliki gambar wajah Piplup di
depannya.
“Sip! Turka ayo cepat!” respon seorang anak perempuan dengan rambut merah
“Aduh..., tunggu dong...” keluh seorang anak gendut dengan bibir atas yang agak
mengkerucut ke bawah.
Anak-anak yang
bersemangat! Bahkan mereka mirip dengan Pokemon starter Sinno, pikirku
Si anak laki-laki yang
memakai baju berkerah rapi.... cocok dengan Piplup
Si anak perempuan yang
energetik..... cocok dengan Chimcar
Si anak laki-laki
gembul dan agak lambat... cocok dengan Turtwig
Hm..., kalau aku cocok
dengan starter yang mana ya~~pikirku dengan santai sambil senyam senyum
sendiri. DEG!! Tu, TUNGGU DULU! Jika
mereka mendapatketiga Pokemon tersebut... terus aku dapat apa??!!
“Ini berarti pertarungan....”gumamku. Aku memegang kecang
pegangan skuter, mempersiapkan kaki lalu....
“MINGGIR SEMUANYAAAA!!!!!!!!!!!!!!!”mulutku berbusa seperti
orang rabies, mendorong dengan kecepatanpenuh, menunjukkan gigi-gigi tajam yang
baru kusikat tadi pagi, mata merah dan menakutkan!!
Salah perkiraan
Aku lupa berbelok
Di depanku....
Pohon Oak raksasa
GEDOMBRYANG!!!!!!!!!!!
“Hii... orang macam apaitu?” tanya si anak perempuan.
“Kata ibuku, orang aneh biasanya ada apa-apa dengannya,” jawab si anak laki-laki bertopi dengan nada tajam
Si anak gembul diam saja dengan mata terbelalak.
“Kata ibuku, orang aneh biasanya ada apa-apa dengannya,” jawab si anak laki-laki bertopi dengan nada tajam
Si anak gembul diam saja dengan mata terbelalak.
“Ayo! Kita pergi saja!”
“Yo ayo!”
“Yo ayo!”
Aku segera duduk dan bersender di pohon. Rambutku yang
diikat ponytail bawah hancur berantakan (yang merupakan hal biasa), Skuterku
terbelah 2, resleting tasku terbuka.
“Cih, trainer macam apa itu! Tidak menolong orang lain yang
kesusahan...”geramku lalu terdiam, tiba-tiba kegilaanku meledak....
“Ahi!
Hihihiihi, hahahaa! Uhui, kalau begitu jangan sampai aku ketinggalan....
hahahaay~~”.Aku segera berdiri dnegan
muka macam orang gila belum selesai terapi, mengambil pegangan skuter lalu
pergi ke lab~~ “Ngeng~~Ngeng~~xixixixixi”
Semak dibelakang Pohon Oak bererak
“Apa itu?”
Lalu berhenti
“Hahahay, aku pasti sudah gila~~ ngengngeng...”
Semak itu terus
bergerak dan muncul sosok Pokemon berwarna biru dengan simbolbintang kuning di
telinganya. Melihat diri Diel lalu ikut merasa sedih, ketika ia melihat kebawah
matanya terbelalak dengan bagian badan skuter yang sudah patah. Lalu ia
bertekad untuk melakukan sesuatu untuk Diel, ia melompat keluar dari semaksemak
dan menunjukkan wujud aslinya. Kepala sampai perutnya biru muda lalu kebagian
belakang sampai ekor berwarna hitam. Di kedua telinganya serta ekornya ada
simbol mirip bintang serta 1 gelang kuning di kaki kanannya. Mata Pokemon mirip
anak singa itu berwarna kuning, lalu ia seru dengan nada gembira “Shinx!”.
End of Chapter II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar